WiMAX (Worldwide Interoperability for
Microwave Access ) merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar
yang dibangun berdasarkan standar IEEE (Institute of Electrical and
Electronics Engineering) 802.16 yang didesain untuk memenuhi kondisi non
LOS (Line of Sight) dan menggunakan teknik modulasi adaptif
seperti QPSK, QAM 16, dan QAM 64. WiMAX dapat digunakan sebagai alternatif kabel modem dan layanan DSL
serta sebagai backhaul untuk hotspot-hotspot Wi-Fi. WiMAX
menggunakan teknologi OFDM.
OFDM merupakan sebuah teknik multiplexing sinyal
dimana sebuah sinyal dibagi menjadi beberapa kanal dengan pita frekuensi
yang sempit dan saling berdekatan, dengan setiap kanal menggunakan
frekuensi yang berbeda. Jangkauan operasi WiMAX cukup luas sehingga
WiMAX dapat menjadi infrastruktur yang tepat untuk meningkatkan penetrasi
internet.
OFDM pada standar 802.16-2004, dibagi menjadi 256 carrier
sedangkan untuk standar 802.11 adalah 64 carrier. OFDM adalah
kombinasi dari modulasi dan multiplexing. Pada OFDM sinyal-sinyal dipisahkan kedalam
beberapa kanal, lalu dimodulasi dan di multiplex untuk membentuk OFDM carrier.
Sub-kanal dapat
dimultiplex menggunakan FDM (Frequency Division Multiplex) disebut
transmisi multi-carrier atau menggunakan CDM (Code Division
Multiplex) disebut transmisi multi-code. Subcarrier-subcarrier pada OFDM harus orthogonal.
Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi
& Komunikasi untuk Indonesia 3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut
Teknologi Bandung 293 Ortogonalitas memberikan transmisi secara simultan pada
sub-carrier yang banyak dalam ruang frekuensi yang sempit tanpa saling
berinteferensi. Dengan demikian kita dapat menumpangkan lalu lintas data dengan
kepadatan yang tinggi dalam berbagai kanal tersebut. Sama halnya dengan Wi-Fi,
WiMAX menggunakan salah satu frekuensi tidak berlisensi (5,8 GHz) dan diarahkan
untuk bisa memanfaatkan dua frekuensi lain yang berlisensi, yakni 2,5 GHz dan
3,5 GHz.
a. Standar IEEE 802.16 WiMAX
Pada awalnya standar IEEE 802.16
beroperasi pada frekuensi 10-66 GHz dan line of sight (LOS), tetapi
pengembangan IEEE 802.16a yang disahkan pada bulan Maret 2004, menggunakan
frekuensi yang lebih rendah yaitu sebesar 2-11 GHz, sehingga lebih mudah
diatur, dan tidak memerlukan LOS. WiMAX dapat mencakup area sekitar 50 km dan
kecepatan pengiriman data sebesar 70 Mbps. WiMAX mampu menangani sampai ribuan
pengguna sekaligus. Standar IEEE 802.16a kemudian direvisi menjadi IEEE 802.16b
yang menekankan segala keperluan dan permasalahan dengan quality of service (QoS)
lalu IEEE 802.16c yang menekankan pada interoperability dengan
protokol-protokol lain, IEEE 802.16e menekankan pada penggunaan secara mobile.
Tabel Standar IEEE 802.16
IEEE 802.16
|
IEEE
802.16a
|
IEEE
802.16e
|
|
Terstandarisasi
|
Januari
2002
|
Januari 2003
|
2004
|
Spectrum
|
10-66 GHz
|
2 – 11 GHz
|
<6GHz
|
Kondisi kanal
|
Line of sight
|
Non line of sight
|
Non line of sight
|
Bit rate
|
32 -134 Mbps menggunkan frekuensi kanal 28 MHz
|
Mencapai 70 Mbps
Menggunakan frekuensi kanal 20 MHz
|
Mencapai 15 Mbps
Menggunkan frekuensi kanal 5 MHz
|
Modulasi
|
QPSK, 16 QAM dan 64 QAM
|
OFDM 256 sub-carrier, QPSK, 16 QAM, 64 QAM
|
OFDM 256 sub-carrier, QPSK, 16 QAM, 64 QAM
|
Mobilitas
|
Perangkat nirkabel tetap
|
Perangkat nirkabel tetap dan portable
|
Nomadic mobility
|
Frekuensi per kanal
|
20,25, dan 28 MHz
|
Mulai dari 1,5 hingga 20 MHz
|
Mulai 1,5 dan 20 MHz
|
Radius per cell
|
2 – 5 Km
|
7-10 km dengan kemamapuan maksimal 50 km (LOS)
|
b. Layer Protokol IEEE 802.16 WiMAX
MAC terdiri dari 3 sublayer. Service-Specific
onvergence Sublayer (CS) menyediakan semua transformasi dan mapping dari data eksternal, diterima melalui CS service access
point (SAP), kepada
MAC SDUs diterima oleh MAC Common art Sublayer (CPS) melalui MAC SAP. MAC CPS menyediakan inti fungsi MAC dari sistem akses, lokasi bandwidth,
membuat koneksi, dan memelihara
koneksi. MAC juga terdiri dari sublayer keamanan yang menyediakan autentifikasi, pertukaran kunci dengan aman, dan
enkripsi. Data HY
control, dan statistik ditransfer diantara MAC PS dan PHY, melalui PHY
SAP.
Gambar 3.2. Layer Protokol Standar
IEEE 802.16
Gambar 3.2. Layer Protokol Standar
IEEE 802.16
Tabel 3.2. fitur-fitur physical layer WiMAX
No
|
Fitur
|
keuntungan
|
1
|
Sistem signaling 256
FFT OFDM
|
Mendukung sistem multipath untuk
memungkinkan diaplikasikan pada
area terbuka (outdoor) dengan kondisi
LOS dan NLOS.
|
2
|
Frekuensi kanal yang
fleksibel (3,5 MHz, 5 MHz, 19 MHz)
|
Menyediakan fleksibilitas yang
memungkinkan komunikasi beroperasi
menggunakan kanal-kanal frekuensi
yang bervariasi sesuai dengan
kebutuhan.
|
3
|
Mendukung smart antenna
|
Dengan menggunakan smart antenna
yang lebih nyaman digunakan seharihari,
inteferensi dapat ditekan dan gain
dapat ditingkatkan.
|
4
|
Mendukung TDD dan FDD
duplexing
|
Menangani masalah bervariasinya
regulasiregulasi diseluruh dunia.
|
5
|
Modulasi fleksibel
dengan system error correction yang bervariasi pada RF burst
|
Memungkinkan terjalinnya koneksi
yang reliable, memberikan transfer
rate yang maksimal
kepada setiap
subscriber yang terkoneksi
dengannya.
|
Fitur-fitur MAC layer, ditunjukkan
pada table brikut
Tabel 3.3. fitur-fitur MAC layer WiMAX
No
|
Fitur
|
keuntungan
|
1
|
Connection
Oriented
|
Proses routing dan paket forwarding
yang lebih reliable.
|
2
|
Automatic
retransmisi
request (ARQ)
|
Meningkatkan performance end to end
dengan menyembunyikan error pada
layer RF yang dibawa dari layer
di
atasnya.
|
3
|
Automatic power
Control
|
Memungkinkan pembuatan topologi
celluler dengan power yang
dapat
terkontrol secara otomatis.
|
4
|
Security dan
Encryption
|
Melindungi privasi dari para
subscriber
|
5
|
Mendukung
sistem modulasi
adaptive
|
Memungkinkan data rate yang lebih
tinggi
|
6
|
Scalability yang
tinggi hingga
mendukung 100
subscriber
|
Biaya penggunaan yang sangat efektif,
karena mampu menampung pengguna
dalam jumlah yang besar.
|
7
|
Mendukung
sistem quality of
service (QoS)
|
Dapat memberikan latency rendah
pada aplikasi-aplikasi delay sensitive,
seperti VoIP dan streaming video.
|
Bila membandingkan Wi-Fi dan WiMAX maka
perbedaan terbesar bukan pada kemampuan bandwidth pada setiap sistem, melainkan
pada jangkauannya. Sebuah WiMAX Tower mampu merangkul user yang berada pada
kisaran 50 km pada kondisi geografis yang baik. Hal ini adalah kabar yang
sangat menggembirakan terutama untuk para ISP yang sudah menawarkan koneksi
Wi-Fi pada paket koneksi Internet mereka. Sebab dengan menggunakan WiMAX, ISP
tidak perlu lagi membangun banyak repeater seperti yang digunakan pada Wi-Fi.
Ini dikarenakan jangkauan nya yang sangat luas. Bayangkan, sebuah ISP hanya
membutuhkan satu buah antena untuk menjangkau ratusan user-nya yang tersebar di
seluruh penjuru kota.
Dari fitur-fitur utama yang dipaparkan
diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi WiMAX secara teknis dapat diterapkan
untuk koneksi backhaul untuk RNGN. WiMAX dapat saling beroperasi dengan
operator telekomunikasi, menghemat biaya investasi perangkat dan menyediakan
alternatif untuk memperluas layanan pada daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Dengan penerapan standar IEEE 802.16 diharapkan akan didapat banyak keuntungan
seperti tersedianya layanan jaringan lebih cepat (bahkan didaerah yang sulit
dijangkau oleh jaringan berbasis kabel), biaya instalasi lebih rendah dan
kemampuan untuk mengatasi batasan fisik yang terdapat dapat jaringan berbasis
kabel. Selain itu peran WiMAX dapat berperan sebagai penyedia layanan yang
dapat berdampingan dengan layanan suara berbasis 3G. Standar IEEE 802.16 ini
dapat digunakan untuk memperluas layanan yang sudah ada. Meskipun bisa menjadi
pelengkap bagi jaringan 3G, WiMAX akan difokuskan untuk menyediakan komunikasi
data secara nirkabel dan bukan menyediakan komunikasi suara secara nirkabel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar